Selasa, 11 Agustus 2009

dendam sang adipati karna




dendam adipati karna 1

adipati karna adalah tokoh yang menanggung dendam besar dalam hatinya. sejak kecil dia telah dizhalimi sedemikian rupa oleh ibunya sendiri. alkisah dewi kunti memiliki seseorang guru yang bijak. dia mengajarkan mantra yang bisa mendatangkan dewa. hal ini dilakukan karena dewi kunti kecil adalah murid yang sangat baik kepada gurunya. suatu ketika dewi kunti mandi dan salah "merapal" mantram pemanggil dewa sambil memandang surya. maka datanglah bhatara surya. dan terjadilah hal yang tak diinginkan. dewi kunti hamil diberi anugerah putra oleh dewa surya. dan gemparlah seisi istana. sang guru dipanggil raja dan menyatakan siap untuk memberikan cara agar bayi bisa dikeluarkan tanpa mengganggu keperawanan sang dewi. maka dikeluarkanlah sang bayi dengan kesaktian resi liwat telinga. maka diberilah nama karna yg berarti telinga.

sang bayi itu kemudian dibuang di sungai. bayi itu dilahirkan dengan anting anting dan rompi berwarna kuning kemasan. dewi kunti tak ingin rahasianya tersebar, apalagi dirinya akan disayembarakan di hari hari dekat ini untuk mencari pendamping hidup. ya bayi itu dibuang melalui sungai dengan hati hati. sang bayi terbawa arus sungai dan tertangkap tangan aradea seorang kusir kereta. dia sangat bahagia karena memang tak memiliki anak dengan istrinya. lalu anak itu diangkat sebagai anaknya dan diasuh dengan baik. karna besar dengan kemampuan yang tinggi untuk mengenyam banyak keilmuan. tetapi dia tak memiliki akses karena dia dicap sebagai kasta sudra. anak seorang putra sais kereta adalah orang hina. seorang anak pembantu. jongos, dan bener bener orang kecil yg tak berdaya.

dendam membumbung dalam hatinya. dia belajar sembunyi sembunyi ketika anak anak pandawa dan kuarawa berlatih bersama resi drona. bahkan konon karna sempat belajar kepada pendeta rama prasu yang juga merupakan guru dr bhsima dan drona. suatu ketika ada saling adu kepandaian antara kurawa dan pandawa. kuarawa kalah telak, karena pandawa sangat mahir dalam segala keilmuan. sampe pada suatu pertandingan panah dimana arjuna menang secara gilang gemilang. merasa gatal karna maju dan tanpa bertanya langsung mengimbangi bahkan mengalahkan teknik arjuna dalam memanah. tetapi hal itu segera menjadi malapetaka. karena arjuna mengatainya "sebagai anak kusir kereta yang tak pantas ikut turnamen para kesatria". dia dipermalukan didepan umum, bahkan dia akan diusir dari podium oleh segenap sesepuh hastinapura. sementara kunti yang mengenali anaknya dari rompi yang dipakainya tak dpt berbuat banyak. dia cuma kaget dan mulai mencucurkan air matanya.

saat dia di tuding semua mata dan dicemooh semua mulut dalam stadion itulah. saat yang paling menyakitkan hatinya. ibarat kata dia dinilai dari kastanya bukan dari kemampuanya. dia sangat marah dan dendam. saat krisis luar biasa itulah duryodana tampil dan merangkulnya. mengakui nya sebagai saudara dan menyuruhnya ikut turnamen. tapi hal ini di persoalkan oleh panitia penyelenggara yang diketuai resi drona. karena turnamen cuma boleh untuk kalangan ksatria. maka saat itu duryodana berkata. saksikanlah mulai hari ini. karna aku angkat menjadi raja di awangga. dan disaksikan ribuan mata sang karna diangkat menjadi raja. dan ketika turnamen dilanjutkan. arjuna ternyata memang kalah ditangan adipati karna. karena hal ini maka adipati karna sampai ahir hayatnya membela duryodana. karena hanya duryodana yang peduli padanya. bahkan saudara sendiri pandawa malah menjadi oknum yang paling getol mempersoalkan status dirinya. saat itu ibunya sendiri malah bungkam seribu bahasa tak mau menolongnya. oleh karena itulah adipati karna menyerahkan nyawanya kepada duryodana.dan duryodana sampe ahir hayatnya memuliakan adipati karna. bahkan memanggil adipati karna dengan sebutan "kakang prabu" saking begitu hormatnya duryodana kepada adipati ngawangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar